Rss Feed

BAB 10 MENGEMBANGKAN INSTRUMEN



A.    PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN
Tahapan proses pengembangan instrument :
1.      Pendefinisian Alat ukur
Yaitu merumuskan tujuan dibuatnya alat ukur (eksploratif, konseling, diagnostik, atau ingin meminta respons terhadap sesuatu). Perlu juga dikenali ranah apa yang akan diukur, dasar konseptual teoritis yang digunakan, dan subjek yang akan dikenai instrument.

2.      Memilih model skala yang akan digunakan
Murphy dan Davidshofer (1991) mengungkapkan tiga model skala yang biasa digunakan, yaitu (a). Penskalaan rasional; (b). Skala empiris; (c). Skala analisi faktor.
Stevens, Gregory (1992) menyebutkan empat skala yang digunakan, yaitu : (a). Skala nominal; (b) Skala ordinal; (c). Skala interval dan (d). Skala Rasio.
Pemilihan model skala tertentu akan dengan sendirinya memengaruhi model pertanyaan-pertanyaan yang akan disusun.

3.      Menuliskan Pernyataan/Pertanyaan
Dalam tulisannya Murphy dan Davidshofer (1991) member beberapa butir dalam penulisan pernyataan atau pertanyaan :
a.       Panjangnya butir pernyataan
b.      Penggunaan kosa kata dalam penulisan butir pernyataan
c.       Jenis kelamin, ras, atau bahasa yang kasar.
Hal yang harus dipertimbangkan dalam penulisan butir soal adalah bentuk soal itu sendiri. 

4.      Uji coba instrument
Langkah berikutnya adalah melakukan uji coba instrument yang telah dibuat. Tujuan uji coba ini antara lain untuk :
a.       Mengidentifikasikan soal-soal yang lemah
b.      Mengidentifikasi taraf kesukaran soal sehingga dapat sesuai degan tujuan instrument ini dibuat
c.       Mengidentifikasi kemampuan daya beda saol
d.      Menentukan lamanya waktu mengerjakan soal-soal tersebut
e.       Untum menghindari adanya bias dalam setiao pernyataan yang dibuat serta menghindari adanya tumpang tindih antar soal.

5.      Analisis butir soal
Analisis butir soal bertujuan untuk memperoleh butir soal yang baik dan digunakan untuk mengukur atribut yang dimiliki subjek yang akan dikenai instrument. Beberapa informasi yang dapat diperoleh melalui analisis butir soal :
a.       Tingkat validitas butir soal dan tingkat reliabilitas
b.      Tingkat kesukarab butir soal
c.       Item-characteristic curve
d.      Indeks diskriminasi soal
e.       Tingkat keberfungsian pengecoh

6.      Revisi butir pernyataan
Langkah berikutnya adalah melakukan revisi yang bertujuan :
a.       Mengidentifikasi butir soal yang dianggap kurang dapat mengukur apa yang seharusnya
b.      Mendeteksi dan memperbaiki soal yang lemah
c.       Membuang butir soal yang tidak memenuhi persyaratan validitas
d.      Memperbaiki atau bahkan membuang soal yang sulit
e.       Memperbaiki atau mengganti pengecoh yang kurang berfungsi atau tidak sama sekali

7.      Pemberian Norma
Pengembang instrument menentukan norma yang akan digunakan, misalnya berdasarkan pada kelompok jenis kelamin, kelompok latar belakang pendidikan, kelompok profesi, norma berdasarkan wilayah. Selain itu dapat juga digunakan norma berdasarkan sampel

8.      Pemberian skor
Pengembang instrument juga harus menentukan apakah skor yang digunakan berdasar pada skor mentah, skor persentil, ataupun skor baku. Dari skor mentah dapat diubah menjadi skor baku.

9.      Standarisasi instrument
Pembakuan ini meliputi menjaga kondisi pengujian sedapat mungkin sama antara pengelolaan satu dengan yang lainnya. Memungkunkan interpretasi hasil tes yang bermakna sama antara penguji satu dengan penguji lainnya.

10.  Publikasi Instrumen
Langkah berikutnya dalam proses pengembangan instrument adalah memublikasikan instrument . Langkah yang harus dilakukan adalah menyiapkan panduan instrument, spesifikasi arah pengelolaan dan pemberian skor instrument, dan mendeskripsikan secara detail setiap langkah pengembangannya.

B.     ADAPTASI INSTRUMEN DARI LUAR NEGERI
Dikarenakan satu konsep variable tertentu dinegara tertentu akan memiliki makna yang berbeda dengan Negara lainnya. Pada akhirnya instrument yang akan digunakan dalam penelitian dengan latar budaya yang berbeda harus memiliki diantaranya :
1.      Ekuivalensi Translasi
Model ekuivalensi dilakukan dengan cara :
a.       Menerjemahkan instrument secara tepat satu kata memiliki satu terjemahan yang tepat dalam bahasa local.
b.      Kemudian dari instrument terjamahan tersebut kembali dilakukan terjemahan ulang kedalam bahasa asli instrument tersebut.
c.       Seandainya telah dilakukan, kembali lakukan terjemahan ke dalam  bahasa local tempat lokasi tersebut dilakukan.

2.      Ekuivalensi Konsep
Dalam melakukan terjemahan, perlu juga diperhatikan ekuivalensi konsep yang ada dalam instrument tersebut sebab kerap terjadi konsep yang dalam bahasa awal instrument tidak dapat diterjemahkan secara tepat dalam bahasa lokal. Dan perlu juga diperhatikan adanya istilah tertetu yang jika dipakai untuk budaya lokal menimbulkan kesan yang kurang baik.

3.      Ekuivalensi Metrik
Langkah ketiga adalah dengan melakukan ekuivalensi metric, yaitu kesetaraan pengukuran yang digunakan. Ekuivalensi metric ini diperlukan dalam kaitannya dengan skala pengukuran yang biasa digunakan oleh budaya setempat.

1 comments:

ofeeliafahl said...

Jammin' Jars Casino Resort - Jammin Jars - JTM Hub
Jammin' Jars Casino Resort in Kings Mountain, NV at 888 Casino Rd. Kings 군포 출장안마 Mountain, 구리 출장안마 NV 89449 is a casino, 안성 출장안마 hotel, 의정부 출장샵 and casino 청주 출장마사지 located in the beautiful Las Vegas

Post a Comment